Komoditas Berkelanjutan

Mengapa?
Saat ini perekonomian Indonesia masih didukung secara signifikan oleh sektor berbasis lahan, khususnya perkebunan. Dari sekian banyak komoditas perkebunan yang diproduksi dan menjadi andalan ekspor Indonesia, empat diantaranya adalah sawit, karet, kakao, dan kopi. Indonesia menjadi produsen minyak sawit dan karet terbesar di dunia, dan menjadi produsen nomor 3 terbesar di dunia untuk kakao dan kopi. Berkembangnya industri empat komoditas tersebut turut berkontribusi pada penyerapan puluhan juta pekerja di sepanjang rantai pasoknya.
Sektor berbasis lahan di Indonesia masih banyak dikaitkan dengan beragam isu multi seperti isu lingkungan, sosial serta tingkat kesejahteraan pekebun swadaya yang ada di dalamnya. Pekebun swadaya memiliki posisi strategis dalam menjamin pasokan komoditas secara berkelanjutan, karena dari sisi penguasaan lahan pekebun swadaya mengelola lahan yang cukup signifikan. Namun, ada pekerjaan rumah yang perlu dibenahi untuk memaksimalkan peran pekebun swadaya. Mulai dari produktivitas yang rendah hingga keterampilan perkebunan yang perlu ditingkatkan, yang menjadi halangan untuk memenuhi standar keberlanjutan.

Bagaimana?
MADANI Berkelanjutan berupaya memperkuat dan mengakselerasi peranan multi pihak dengan melibatkan pekebun swadaya dalam rantai pasok yang berkelanjutan melalui 2 kerangka kerja:

1. Pengembangan produk dan alat penguatan rantai pasok berkelanjutan melalui strategi keterlibatan kolektif.

2. Pengembangkan narasi publik atas urgensi pasokan komoditas berkelanjutan dan adopsi prinsip-prinsip hijau pada rantai pasok untuk pasar global.