The Santiago Climate Change Conference (COP 25) sebuah pertemuan besar yang mebicarakan perubahan iklim di dunia akan diadakan pada 2-13 Desember 2019, di Chile. Konferensi ini adalah kesempatan bagi pemerintah Indonesia untuk menyampaikan kemajuan komitmen iklim dan menunjukkan kepada dunia internasional berbagai upaya konkret terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang sudah dilakukan Indonesia.
Santiago sendiri akan menjadi batu loncatan untuk tahun 2020 di mana negara-negara peserta Paris Agreement akan diminta untuk memperbarui komitmen iklimnya dan Indonesia dijadwalkan untuk menyerahkan Biennial Update Report (BUR) III.
Untuk itu, Madani Berkelanjutan bermaksud menyelenggarakan Rembuk Nasional Pemangku Kepentingan dengan tema “Bergandengan Tangan Merawat Iklim untuk Mencapai Komitmen Iklim Indonesia.” Acara ini akan diselenggarakan Madani Berkelanjutan pada Selasa, 05 November 2019 bertempat di Puri Denpasar Hotel.
Acara ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan dalam menyambut tahap pelaksanaan pembangunan rendah karbon dan pencapaian komitmen iklim Indonesia dalam NDC tahun 2020-2030. Kemudian, menemukenali titik penyelarasan antara kebijakan perencanaan pembangunan rendah karbon dan NDC Indonesia, dan merangkum pandangan berbagai pihak untuk mendorong pencapaian dan peningkatan komitmen iklim Indonesia.
Berbagai stakeholder berpartisipasi dalam acara ini, baik pemerintah, praktisi, kalangan masyarakat sipil dan juga tokoh publik. Tidak mau kalah, Miss Indonesia 2018, Alya Nurshabrina pun ikut berpartisipasi dalam pertemuan ini. Ia pun akan memberikan paparan terkait dengan lingkungan dan perubahan iklim. Kemudian, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ruandha Agung Sugardiman akan menyampaikan rencana konkret pelaksanaan NDC Indonesia dalam periode komitmen pertama 2020-2030 (NDC in Action).
Selain itu, ada juga Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian PPN/Bappenas, Arifin Rudiyanto yang akan menyampaikan rencana konkret pelaksanaan perencanaan pembangunan rendah karbon (LCDI in Action). Kemudian, Asisten Deputi Pelestarian Lingkungan Hidup, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Gardera yang akan memberikan gagasan terkait rencana konkret pelaksanaan Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
Sementara itu dari kalangan masyarakat sipil dan pakar, hadir Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa yang akan menyampaikan usulan aksi transisi energi 2020-2030 (Energy Transition in Action). Sedangkan pakar, akan dihadiri oleh Guru Besar Kebijakan Kehutanan IPB, Hariadi Kartodihardjo yang akan berbagi cerita terkait dengan tata kelola hutan yang baik sebagai prasyarat penurunan emisi dan ketahanan iklim (Good Forest Governance in Action).
Madani Berkelanjutan pun berharap, dari pertemuan ini, terbangun sinergitas dan koordinasi antar pemangku kepentingan dalam mencapai komitmen iklim Indonesia (Platform Bersama).