Madani

Tentang Kami

Diserbu Sawit : Mengungkap Mitos Dampak Industri Sawit Bagi Perekonomian

Benarkah sawit memberikan kesejahteraan bagi masyarakat? Pasalnya, sebagian besar daerah bersawit tidak dapat membuktikan bahwa sawit memberikan kesejahteraan secara menyeluruh kepada masyarakat. Fakta tersebut diungkap tim Madani Berkelanjutan dalam “Diskusi Seru Setiap Rabu Tentang Tata Kelola Sawit” (Diserbu Sawit) pada Rabu, 11 Maret 2020, di Jakarta Selatan.

Madani Berkelanjutan menemukan bahwa dari 10 provinsi di tanah air dengan rata-rata penambahan luas lahan sawit terbesar, ditemukan hanya 3 di antaranya yang berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaannya dengan tingkat yang terbilang cukup memuaskan. Ketiga daerah tersebut yakni Provinsi Riau, Kalimantan Timur, dan Jambi.

Namun, tidak sepenuhnya kesejahteraan yang dicapai oleh masyarakat di tiga daerah tersebut merupakan buah dari aktivitas ekonomi perusahaan sawit. Sebut saja Riau, daerah dengan ekspansi sawit terbesar di Indonesia ini, nyatanya hanya memiliki 44,2% desa bersawit dan sisanya 55,8% desa tidak bersawit. Lebih mengejutkan lagi, Kalimantan Timur yang hanya memiliki 27,7% desa bersawit dan 72,8% tidak bersawit. Sedangkan Jambi, memiliki 22,8% desa bersawit dan sisanya
77,2% desa tidak bersawit.

Komoditas karet dan kelapa menjadi komoditas unggulan lainnya yang dimanfaatkan masyarakat Riau untuk mendongrak perekonomiannya. Produksi komoditas tersebut pada 2018 tercatat mencapai 400 ribu ton/tahun. Komoditas seurpa juga dimanfaatkan Kalimantan Timur dengan produksi pada 2017 tercatat mencapai 65 ribu dan 13 ribu ton. Sedangkan Jambi memilih untuk memanfaatkan karet dan kayu manis sebagai salah satu komoditas unggulan untuk menggenjot perekonomiannya. Produksi komoditas tersebut pada 2018 tercatat mencapai 300 ribu dan 60 ribu ton.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, silakan unduh materi Diserbu Sawit yang tersedia di tautan di bawah ini. Semoga bermanfaat.

Related Article

id_IDID