Madani

[sub_categories]
[post_image]
[post_title]

Petani sawit sejahtera, masih jauh dari harapan. Begitulah faktanya, kemiskinan masih membelenggu kehidupan para petani sawit, terutama petani gurem, yang kepemilikan lahannya kurang dari 2 hektare dan bertani secara subsistensi. Geliat ekonomi sawit, hanya dinikmati oleh korporasi dan pemilik modal besar yang mampu menguasai lahan skala luas.

Upaya memperbaiki kesejahteraan petani sawit belum menjadi agenda utama pembangunan sektor strategis nasional ini. Faktanya, dana perkebunan sawit (CPO Fund) yang seharusnya diperuntukan bagi kesejahteraan petani, malah dikooptasi oleh kepentingan perusahaan biodiesel. Begitu juga dalam pasar, mereka terdiskriminasi oleh kepentingan korporasi dalam penetapan harga tandan buah segar (TBS). Padahal, harga tersebut merupakan faktor utama bagi kesejahteraan petani sawit. Karena, itu sumber utama bagi pendapatan rumah tangga petani.

Ke depan, sudah selayaknyalah agenda peningkatan kesejahteraan petani sawit menjadi perhatian pemerintah. Ada dua agenda yang perlu dilakukan, yaitu mendorong perbaikan mekanisme penetapan harga TBS yang tidak mendiskriminasi petani dan mendorong dana perkebunan sawit untuk peningkatan kesejahteraan petani sawit, terutama petani swadaya dengan kepemilikan lahan yang kecil.

Dapatkan Madani Insight Strategi Memperbaiki Kesejahteraan Petani Sawit Lewat Tata Kelola Harga TBS dan Dana Perkebunan Sawit dengan mengunduh bahan yang tersedia di bawah ini. 

Related Article

[related_posts]