Bahan Bakar Fosil Sumbang Emisi Besar, Dunia Harus Beralih ke Energi Terbarukan

Untuk membatasi kenaikan suhu bumi tidak lebih dari 1.5 °C, dunia harus segera memotong ketergantungannya pada bahan bakar fosil. Sayangnya, melihat tren dan kebijakan yang ada saat ini, pada 2030, dunia diperkirakan akan menggunakan 240% lebih banyak batubara, 57% lebih banyak minyak bumi, dan 71% lebih banyak gas bumi dari batas pemakaian untuk mencegah kenaikan suhu bumi lebih dari 1.5 °C.

Alternatif dari bahan bakar fosil adalah energi terbarukan, yaitu energi yang berasal dari sumber daya alam yang tidak bisa habis, misalnya udara, sinar matahari, arus sungai, dll. The Intergovernmental Panel on Climate Change menyatakan bahwa dunia sudah memiliki teknologi dan cara-cara untuk mengurangi emisi GRK secara signifikan dan beralih kepada energi yang terbarukan secepatnya.

Oleh karena itu, semua pihak perlu terlibat untuk mewujudkan pemanfaatan optimal dari energi terbarukan. Pemerintah perlu berperan sebagai pengambil kebijakan dan pemberi insentif untuk mendorong peralihan kepada energi terbarukan. Sektor swasta bisa berinvestasi pada energi alternatif ini untuk memungkinkan pemanfaatannya yang lebih luas.

Individu pun bisa ikut ambil andil dalam menekan emisi dari bahan bakar fosil melalui berbagai cara, misalnya, menggunakan listrik dengan bijak dan meminimalkan pemakaian kendaraan pribadi untuk menggalakkan transportasi publik. Tindakan-tindakan kecil kalian akan sangat bermakna bagi bumi.